Senin, 09 April 2012

Langkah- Langkah Penting Dalam Pengolahan Citra

Definisi Citra

Citra Adalah suatu representasi(gambaran), Kemiripan atau inisiasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa foto, bersifai analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi atau bersigfat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan.

Langkah Langkah Penting dalam pengolahan Citra

Secara umum, langkah-langkah dalam pengolahan citra dapat dijabarkan menjadi beberapa langkah.

1. Akusisi citra

Akuisisi citra adalah tahap awal untuk mendapatkan citra digital. Tujuan akuisisi citra adalah untuk menentukan data yang diperlukan dan memilih metode perekaman citra digital. Tahap ini dimulai dari objek yang akan diambil gambarnya, persiapan alat-alat, sampai pada pencitraan. Pencitraan adalah kegiatan transformasi dari citra tampak(foto, gambar, lukisan, patung,pemandangan dan lain-lain) menjadi citra digital. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk pencitraan adalah :

a) Vidoe kamera

b) Camera digital

c) Kamera konvensional dan converter analog to digital

d) Scanner

e) Photo sinar-X / infra merah

Citra yang dihasilkan belum tentu data digital, sehingga perlu didigitalisasi.

2 Peningkatan kualitas citra

Pada tahap ini dikenal dengan pre-processing dimana dalam meningkatkan kualitas citra dapat meningkatkan kemungkinan dalam keberhasilan pada tahap pengolahan citra digital berikutnya.

Hal-hal penting yang dilakukan pada tingkatan ini diantaranya adalah :

a) Peningkatan Kualitas (Kontras, brightness, dan lain-lain)

b) Menghilangkan noise

c) Perbaikan citra

d) Transformasi

e) Menentukan bagian Citra yang akan diobservasi

3. Segmentasi citra

Tahapan ini bertujuan untuk mempartisi citra menjadi bagian-bagian pokok yang mengandung informasi penting. Misalnya, memisahkan objek dan latarbelakang Segmentasi terdiri dari downsampling, penapisan dan deteksi tepian. Tahap downsampling merupakan proses untuk menurunkan jumlah piksel dan menghilangkan sebagian informasi dari citra. Dengan resolusi citra yang tetap, downsampling menghasilkan ukuran citra yang lebih kecil. Tahap segmentasi selanjutnya adalah penapisan dengan filter median, hal ini dilakukan untuk menghilangkan derau yang biasanya muncul pada frekuensi tinggi pada spektrum citra. Pada penapisan dengan filter median, gray level citra pada setiap piksel digantikan dengan nilai median dari gray level pada piksel yang terdapat pada window filter. Tahap yang terakhir pada proses segmentasi yaitu deteksi tepian. Pendekatan algoritma Canny dilakukan berdasarkan konvolusi fungsi citra dengan operator Gaussian dan turunan-turunannya. Pendeteksi tepi ini dirancang untuk merepresentasikan sebuah tepian yang ideal, dengan ketebalan yang diinginkan. Secara umum, proses segmentasi sangat penting dan secara langsung akan menentukan keakurasian sistem dalam proses identifikasi iris mata.

4. Representasi dan Uraian

Dalam hal ini representasi merupakan suatu proses untuk merepresentasikansuatu wilayah sebagai suatu daftar titik-titik koordinat dalam kurva tertutup,dengan dekripsi luasan atau perimeternya. Setelah suatu wilayah dapatdirepresentasi, proses selanjutnya adalah melakukan deskripsi citra dengan cara seleksi ciri dan ekstrasi ciri (feature extraction and selection). Seleksi ciri bertujuan untuk memilih informasi kuantitatif dari cirri yang ada, yang dapatmembedakan kelas-kelas objek secara baik, sedangkan ekstrasi ciri bertujuanuntuk mengukur besaran kuantitatif ciri setiap piksel, misalnya rata-rata,standar deviasi, koefisien variasi, SignaltoNoise ratio (SNR), dan lain-lain.


5. Pengenalan dan Interpretasi

Pengenalan pola tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan citra dengan suatu kualitas tertentu, tetapi juga untuk mengklasifikasikan bermacam-macam citra, memberi label pada sebuah objek yang informasinya disediakan oleh descriptor . Dari sejumlah citra diolah sehingga citra dengan ciri yang sama akan dikelompokkan pada suatu kelompok tertentu. Interpretasi meliputi penekanan dalam mengartikan objek yang dikenali.



Sumber :
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&sqi=2&ved=0CEMQFjAE&url=http%3A%2F%2Fthesis.binus.ac.id%2FAsli%2FBab2%2F2010-1-00492-mtif%2520bab%25202.pdf&ei=PEKGT7aYOM7irAeKio3cBg&usg=AFQjCNHGqopYlzKpUxmSyMc4hrmFYQM8jA

http://www.scribd.com/doc/81883956/teori-citra

0 komentar:

Posting Komentar